Blogroll

Thursday, October 27, 2011

Memprogram diri sendiri

Nama : Mochammad Lutfi Saepudin
Npm : 241111544
Kelas : 1KB01

Memprogram diri sendiri

Memrogram diri sendiri adalah suatu bentuk pengaturan diri agar hidup kita menjadi lebih teratur dan mantap dalam melakukan sesuatu. Seperti, kapan kita akan bangun tidur, dengan apa kita akan makan, dan lain sebagainya. Hal ini layaknya menghipnotis diri sendiri (Mono Hypnotis) yang lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Dan kalau kita salah program, maka akan sangat berbahaya bagi diri kita.

Contoh sederhananya adalah untuk mengatur kapan kita bangun tidur.
Saat kita beranjak ke kamar tidur dan kemudian kita merebahkan diri ke tempat tidur, maka
langkah selanjutnya adalah berdoa terus tidur. Bila kita lalai, bisa saja kita menjadi bangun
kesiangan atau malah kita tidak bisa bangun lagi. Bahaya kan?
Bukan berarti membuat kita ketakutan. Paling tidak, pahami saja alurnya.
Memang sih, saat kita akan tertidur, terkadang luapan emosi baik itu berupa senang, sedih
sampai dengan marah akan ikut serta, yang nantinya akan terbawa ke alam mimpi. Tapi yang
terpenting adalah memrogram diri kita, kapan kita akan bangun. Dalam tubuh kita, khususnya
dalam alam bawah sadar kita, ada jam khusus yang menyerupai jam yang kita miliki. Jika kita
menginginkan bangun pagi jam 4 pagi, maka kita akan bangun tepat pada jam itu. Ajaib bukan
diri kita.

Tapi bagaimana kalau kita langsung tidur, tanpa ada embel-embel kapan kita bangun dan tidak
berdoa, kita akan tidak nikmat setelah bangun tidur atau malah kita hanya menyukai dunia
khayalan mimpi dan tidak suka dunia nyata atau lebih parah lagi kita akan mencap diri kita
pemalas.
Contoh lain yang penulis alami sendiri dari kehidupan penulis, bagaimana penulis dapat memprogram diri sendiri ? mulai dari niat mau masuk sekolah bahkan niat mau masuk universitas ? lalu apa cita cita yang penulis ingini ? bagaimana cara memprogram dirikan agar penulis mencapai cita cita tersebut ?

Diisni penulis mulai serius melakukan program diri sendiri ketika sudah lulus bersekolah dan kemudian berkeinginan untuk meneruskan ke tingkat yang paling tinggi nyaitu bangku kuliah, sebetulnya bisa saja orang lain dapat memulai dengan serius ini pada masa masa sekolah namun tergantung dari orangnya tersebut, lalu kenapa penulis ingin kuliah ? ingin jadi apa setelah kuliah ? program diri apa yang telah penulis terapkan di kehidupan sehari harinya, ok semua akan penulis jabarkan disini, sebelum itu , penulis akan jelaskan, kenapa harus kuliah? Banyak orang berkata begitu, toh orang pinter sudah banyak, kuliah juga memutuhkan biaya yang besar, Setelah lulus dari sekolah menegah atas atau sederajat , banyak diantaranya yang bermimpi untuk melanjutkannya ke jenjang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi . Namun banyak diantara kita yang pergi melanjutkan ke perguruan tinggi karena terbawa arus , atau gengsi , atau karena paksaan / keinginan orang tua. Banayak yang mendaftar kuliah tapi tidak tahu tujuan yang jelas ingin dicapai.
Sekarang pendaftaran menuju perguruan tinggi sedang berlangsung , berbagai jalur untuk menuju perguruan tinggi dibuka ada melalui jalur khusus , jalur snmptn dan jalur mahasiswa Undangan (PMDK ). Namun dibalik semua jalur itu perlu rasanya kita mengetahui terlebih dahulu tujuan kita kuliah ? apa hanya sekedar gengsi menjadi sarjana ?. Mungkin sekedar renungan , kutipan dalam sebuah buku best seller dengan judul Menjadi manusia Pembelajar karya Andrias Harefa ;
” Lalu apa gunanya sekolah dan universitas kalau kita akhirnya hanya memproduksi beo – beo seperti para doktor pertanian yang tidak mampu membuat “Jambu Indonesia” atau “Durian Indonesia” , tetapi hanya membuat segala hasil pertaniaan serba bangkok…
Tidakkah sekolah dan universitas juga hanya mampu melahirkan sarjana-sarjana , bahkan belakangan juga profesor , yang hanya bisa menjiplak karya orang lain ? dan setelah lulus mereka sesekali menulis di media cetak untuk dapat disebut pakar “

Pernyataan diatas setidaknya bisa membuat kuping panas namun bisa diterima ketika kita melihat realita yang terjadi saat ini ,banyak universitas menghasilkan sarjana namun tidak seperti yang diharapkan . Baru – baru ini menjadi pemberitaan seorang sarjana cum lude (IPK 3, 75) di salah satu perguruan tinggi di Riau namun bekerja menjadi petugas kebersihan ,universitas juga menghasilkan para ahli hukum namun malah bermasalah dengan hukum itu sendiri sebagaimana kita memandang miris penegakan hukum di negeri ini karena yang melanggar hukum itu sendiri adalah para oknum penegak hukum itu ,kita memiliki banyak sarjana elektro , namun yang terjadi pemadaman listrik dan banyaknya daerah yang belum dialiri listrik menjadi masalah dinegeri ini yang tak kunjung terselesaikan (Tarif Listrikpun akan dinaikan pula dalam waktu dekat), mungkin masih banyak lagi contoh mirip dengan itu yang semua itu tentu tidak sesuai dengan harapan mereka awalnya menjadi sarjana.
Setidaknya Itulah gambaran saat ini pendidikan kita , universitas yang akan kita masuki bisa mebuyarkan segala impian kita dan malah bisa menyulap kita menjadi “kuli babu” .Saat ini , kita terjebak dalam sistem pendidikan yang tidak baik .Sistem pendidikan yang menjadikan kita manusia penghafal.Pendidikan yang lebih mengutamakan gelar atau ijazah dibandingkan ilmu .Sedikit mengutip kata – kata bijak dari Film “3 Idiots ” ;
“Dengan menghafal, kau menghemat 4 tahunmu di kampus , Tapi kemudian hidupmu yang 40 tahun telah kau remuk”
Jadi sebelum kita memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi , alangkah baiknya kita memantapkan tujuan yang ingin kita inginkan. Karena jika kita kuliah tapi hanya untuk menjadi beo – beo maka itu sungguh sangat merugi sekali . Biaya untuk kuliah saat ini cukup tinggi , bahkan mencapai puluha dan ratusan juta. Apakah kita nantinya akan menjadi sarjana penghutang ? (Lulus sarjana dengan tumpukan hutang sebagaimana kisah novel 9 Matahari ).
Terakhir , mengapa kita kuliah ?, jawabannya ada pada diri masing – masing , bagi yang akan melanjutkannya ada baiknya untuk memilih sesuai dengan hati dan keinginan kita , jika kita memang benar – benar memilih kuliah maka pilihlah itu sebagai jalan hidup . Lagi – lagi mengutip kata bijak dari Film 3 Idiots ;
” Yang kamu senangi jadikan itu profesimu “

Liat kalian perhatikan kata kata yang terrakhir, mungkin itu jawaban singkatnya, kita kuliah untuk mencari profesi kita gimana nanti kita kerja dan akan lebih bagus apa yang kita kerjaan itu adalah hobby kita, sama seperti yang telah penulis terapkan dalam kehidupan penulis nyaitu bahwa penulis menyukai apapun yang berbau komputer maka penulis memberanikan diri untuk kuliah dengan bermodalkan pelajaran dari SMK dimana penulis masuk jurusan teknik komputer jaringan lalu masuk kuliah dengan jurusan Sistem Komputer, lalu gimana maksud memprogram diri sendiri dengan kuliah ? bukan kah program itu hanya ada di komputer ? benar bahwa program itu mang untuk komputer, dengan adanya program komputer itu dapat bergerak sesuai apa yang kita ingini atau perintahkan, lalu bagaimana kalau kita mengasumsikan bahwa tubuh kita adalah komputer dan otak kita adalah sebuah processor dan niat dan kemauan kuat kita adalah program, apakah mungkin apa yang kita ingin dapat kita terapkan di kehidupan kita ? nya itu bisa saja kita lakukan sehingga apa yang kita ingin dengan tekat yang kuat lalu akan diproses oleh otak kita dengan berpikir bagaimana agar yang kita ingin itu tercapai.

Disini penulis telah memprogram diri sendiri, penulis ingin membuat diri penulis menjadi seorang ahli komputer, namun bagaimana programnya agar penuis bisa mencapai itu ? penulis mengangapan di zaman sekarang ilmu sangat banyak sekali, penulis menganggap bahwa ilmu yang penulis dapat dari bangku sekolah tidaklah cukup untuk membuat penulis menjadi ahli komputer, ini berarti program selanjutnya memerintahkan untuk penulis belajar lagi dan lagi ke tingkat yang lebih tinggi nyaitu kuliah, lewat kuliah inilah penulis kembali menuntut ilmu untuk mencapai apa yang penulis ingin, itulah conoh singkat apa itu tentang program diri sendiri
Memprogram Pikiran Dalam Mencapai Tujuan Masa Depan
Kalau kita sadari, sebenarnya kita semua memprogram diri kita sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan dengan berbicara kepada diri sendiri. Misalnya kalimat: saya dapat mencapai hal ini, saya menghendaki hal itu, saya adalah orang sukses, dan lain-lain. Kita dapat mencapai tujuan-tujuan kita dengan setiap hari berusaha memiliki pemikiran yang dominan. Vince Lombardi, salah satu pelatih tim sepakbola Amerika Serikat pada tahun 90-an, membuat satu pernyataan menarik.

"Keberhasilan adalah perjuangan hari demi hari, senti demi senti menuju impian kita, yang secara sederhana dapat diartikan bahwa kita harus menjadikan tujuan kita sebagai pemikiran yang dominan. Dan selanjutnya, hari demi hari dan senti demi senti kita rintis perjalanan ke arah tujuan kita. Hal ini akan berjalan dengan mudah atau sulit, tergantung pada apa yang Anda yakini."

Berikutnya, mari kita bermain-main dengan beberapa pertanyaan berikut. Siap-siap ya. Santai saja, ini cuma kuis sederhana yang tidak berhadiah.

1. Apakah Anda mengetahui tujuan-tujuan Anda?
2. Apabila saya masuk ke kamar Anda, apakah saya bisa menemukan hal-hal tersebut tertulis pada dinding kamar Anda?
3. Apakah Anda mengerjakan hal-hal tersebut setiap hari?
4. Apakah hal-hal tersebut menjadi pusat pemikiran Anda?
5. Apakah hal-hal yang tertulis tersebut berada dalam urutan prioritas yang benar?

Jangan lupa, bahwa "bekerja" juga bukan merupakan suatu tujuan. Inillah virus yang menjangkiti kebanyakan lulusan sarjana di negeri ini. Seandainya kerja itu adalah sebuah tujuan, maka mereka yang bekerja paling keras akan selalu memenangkannya, dalam kenyataannya hal tersebut adalah tidak benar. Bila bekerja keras itu merupakan tujuan, maka masalah keberhasilan dalam hidup Anda akan mudah diselesaikan.

Cucuran keringat memang diperlukan dan kerja keras selalu berada pada pihak yang ingin dimenangkan. Tetapi sebenarnya ide merupakan hal yang terpenting. Bisa dikatakan bahwa setitik ide nilainya sama dengan seember keringat. Oleh karena itu, jika Anda hanya mengenali dan mendaftar tujuan-tujuan Anda menurut prioritas saja, Anda tidak akan dapat berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seringkali Anda harus melakukan hal-hal yang kreatif untuk mencapai tujuan tersebut.

Siapakah yang Memprogram Anda ?
Siapakah yang Memprogram Anda ?
A new inspiration for today. Thanks to the cats.
Hari ini saya merasa bosan. Saya kemudian memutuskan berjalan kaki keliling kota sendirian,� sambil menikmati lingkungan di beberapa tempat yang saya singgahi.
Di satu tempat, saya melihat seekor kucing kecil. Lucu sekali !!!
Kucing kecil itu sedang bermain-main di dekat jalan raya. Dia benar-benar keasyikan sampai tidak menyadari bahaya bermain di jalan raya. Kemudian saya pun mendekati kucing kecil itu untuk mengusirnya kembali ke tepi. Tapi kucing kecil itu tidak takut dengan saya?? Kemudian� saya pakai kaki saya untuk mengeser buntutnya. Tapi tetap aja dia nggak takut, dia malah nungging sambil melotot ke arah saya (***hmmm… mungkin cuma perasaan saya aja ***)
Buset deh !!! Apakah muka saya kurang garang sampai dia nggak merasa terancam sama sekali ??? wkwkwkwk
Sebenarnya alasan mengapa kucing itu tidak takut kepada saya adalah karena dia sudah terbiasa dengan manusia. Yah kalo begitu apa boleh buat, saya tangkap dan goreng aja dia… wkwkwk.
*hahaha…just kidding*
Saya memang menangkap kucing kecil itu dengan tangan saya dan kemudian membawanya ke tempat yang aman. Setelah itu saya pun melanjutkan perjalanan.
Berhubung di kota saya populasi kucing berkembang pesat, dalam perjalanan saya kembali bertemu anak kucing lainnya. Kali ini kucing kecil itu tidak sedang dalam bahaya. Cuma karena kucing itu terlalu imut untuk lepas dari perhatian saya, maka saya coba untuk mendekati kucing itu untuk sedikit memberi ‘salam perkenalan’. Tapi apa yang terjadi… ?? Ternyata kucing itu langsung lari.
Wah ternyata tidak sama seperti kucing pertama, kucing kedua ini tidak human friendly.
Kemudian saya pun bertanya-tanya. Mengapa bisa begitu. Mengapa kucing yang satu bisa begitu bersahabat sedangkan yang satunya lagi tidak? Tentu saja Anda tahu jawabannya karena kucing pertama sudah terbiasa hidup dengan manusia. Namun cobalah untuk melihat lebih dalam lagi…
Kucing kecil itu pada saat lahir ke dunia sama sekali tidak mempunyai pengetahuan apapun tentang dunia disekitarnya. Tapi tanpa pengetahuan dia tidak akan bisa survive. Tanpa pengetahuan dia tidak bisa mengenali mana objek yang berbahaya dan perlu dihindari dan apa yang harus dilakukan untuk bertahan hidup. Tanpa pengetahuan kucing itu tidak akan tahu bahwa dia perlu makan jika lapar dan perlu minum jika haus. So, kesimpulannya sudah ada program ‘default’ yang tertanam dalam otaknya. Sebagian program itu diantaranya adalah :

If (something bigger than you come to you)
then
{
run();
hide();
bite_if_necessary();
}

Setidaknya itulah program default yang dimiliki kucing itu. Tentunya saya tidak bisa menjamin listing source code diatas tepat 100% mengingat saya gak secanggih programmernya.
Lalu bagaimana seiring dengan waktu kucing itu bisa belajar untuk percaya dengan manusia?
Itu karena kucing itu sudah meng’upgrade’ pengetahuannya sekaligus memprogram ulang dirinya.
Lalu pertanyaannya, apakah kita sebagai manusia juga mengikuti sistem yang sama ?
Tentu saja !!!
Dalam hidup kita menemui banyak hal, kita bertemu dengan banyak manusia yang unik, banyak karakter yang unik dan banyak kebiasaan yang unik. Semuanya itu membentuk sebuah program dalam kepala kita. Tentu saja prosesnya tidak sesederhana itu. Prosesnya sangat rumit, dan tidak bisa saya jelaskan.

Sejauh yang bisa saya jelaskan, bagaimana karakter atau kepribadian sesorang itu terbentuk adalah karena hasil dari penggabungan (perpaduan) dan pemrosesan dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah kepribadian bawaan kita, yaitu dasar kepribadian kita secara genetik, sedangkan faktor ekseternal adalah pengaruh dari lingkungan pergaulan kita (interaksi kita dengan dunia luar : teman-teman, keluarga, kondisi sosial, dan lain sebagainya)
Lalu berapa rasio pengaruh internal dan eksternal itu ? Saya tidak tahu. Tapi saya rasa pengaruhnya bervariasi, bisa 10:90 atau 11:89 atau 60:40, tidak ada angka tetap.
Orang orang yang berkepribadian kuat (atau menjadi kuat karena faktor luar/pengalaman) mungkin sangat kecil kemungkinannya bisa dipengaruhi faktor eksternal. Tapi orang yang memiliki kepribadian ‘terlalu kuat’ mungkin malah bisa membuatnya menjadi pribadi yang keras kepala dan egois. Sebaliknya orang yang berkepribadian lemah bisa jadi sangat mudah dipengaruhi faktor eksternal dan bisa jadi juga sangat mudah dipengaruhi emosinya, plin plan, dan mudah terhasut.
Tapi kebaikannya, biasanya mereka tidak keras kepala dan disukai banyak orang (mungkin karena mudah dihasut dan dibodoh bodohi). Dan terakhir ada juga yang berada di tengah – tengah. Yang berada ditengah – tengah ini ada banyak jenisnya. Ada yang cuek abisss, dan ada yang licik abiss..
Pokoknya banyak sekali variasinya dan gak mungkin w sebutkan disini semuanya.
Sekarang kembali ke topik. Sekarang Anda tahu bahwa kepribadian Anda tidak murni adalah produk Anda sendiri. Lingkungan Anda turut campur tangan dalam ‘memprogram’ diri Anda, yang mana sahamnya gak jelas pembagiannya antara Anda sendiri dan lingkungan Anda.
Pelajarannya adalah : Cobalah lihat ke dalam diri Anda sendiri. Jujur kepada diri sendiri. Seperti apakah Anda. Apakah Anda orang yang berkepribadian lemah, kuat, atau ditengah-tengah? Apakah Anda cuek, atau pintar ?
Jika Anda pintar, Anda sudah tahu apa yang harus Anda lakukan.
Jika Anda cuek, saya juga gak bisa kasih saran karena Anda pasti cuek dengan saran-saran saya. Anda persis ember bocor, masuk atas keluar bawah , so jalanilah jalan yang Anda pilih sendiri.
Jika Anda berkepribadian kuat, maka saya bisa bilang jangan membentengi diri Anda terlalu kuat. Sebaliknya jadilah seperti saringan, ambil (pelajaran) yang Anda butuhkan, dan buang sisanya, jangan buang seluruhnya. Jika orang berteriak kebakaran dan Anda tidak percaya, ada kemungkinan Anda bakal mati terbakar !!!
Buat yang berkepribadian lemah, jangan seperti gentong, menerima semua apa adanya. Tidak semua hal yang Anda dengar, Anda lihat, atau bahkan Anda rasakan itu semuanya benar. Jadilah lebih pintar dan bijak. Tapi untuk menjadi pintar dan bijak saya tidak bisa membantu, harus mengandalkan diri Anda sendiri. Jika beruntung, Anda bisa menemukan seseorang yang bisa membantu Anda.
Wah kalau benar memproram diri sendiri berguna untuk masa depan bahkan mungkin bisa untuk sukses tolong kasih tau caranya, ok disini penulis akan menengrangkan sediti tips bagaimana cara memprogram diri sendiri, semoga cara yang penulis sebutkan dapat di terima dengan baik oleh kalian
Dari hal yang telah penulis jelaskan tadi pikiran kita bisa kita program sesuai ma yang kita ingingi jadi apapun, dan trnyata cara kerja pikiran kita tu sama seperti suatu komputer yang sangat rumit. Pola pikir dan prilaku kita sama seperti program yang dipasang di komputer. Ada program yang anda pasang sendri. Ada program yand dipasang oleh kawan, keluarga, teman, guru atau lingkungan. Sama seperti komputer, pikiran kita juga dapat kemasukan virus pikiran. Yang dimaksud dengan virus pikiran adalah program-program pkiran yang merugikan kita.
program komputer dapat diaktifkan dengan perintah yang tepat. Demikian pula dengan program pikiran. Program pikiran disimpan di pikiran bawah sadar dan menunggu perintah yang tepat untuk menjadi aktif. Program pikiran akan aktif saat suatu urutan pikiran tertentu, kata-kata atau suatu kejadian muncul atau kita alami.
8 langkah memprogram diri sendiri
1. Ukur tujuan agan

sebelum agan memprogram pikiran agan, pertama yang anda harus lakukan adalah menetapkan tujuan (goal yang ingin dicapai), selanjutnya beri batas waktu dalam pencapaian tujuan tersebut. Tinjau kembali tujuan agan, apakah mungkin tujuan tersebut dicapai dengan batas waktu yang anda tetapkan. Sebagai contoh anda ingin menurunkan berat anda 100 kg dalam waktu satu minggu. Ini adalah hal yang tidak mungkin dan terlalu berlebihan. Buatlah tujuan tersebut mungkin dicapai dalam waktu satu minggu, misalnya 10 kg. Sekali lagi gunakanlah pertimbangan terbaik anda.

2. Rileks dan santai
kendorkan semua urat saraf, baca relaksasi. Dengarkan magic wave alfa atau theta

3. Buatlah seolah–olah tujuan anda sudah tercapai
pada saat agan memprogram pikiran, visualisasikan kejadian itu sedang terjadi walaupun dalam kenyataannya belum, nikmati dan rasakan hasil akhir yang ingin anda capai, berpura – puralah pikiran bawah sadar tidak mengetahui hal itu, yang ia tahu hanya merealisasikannya dalam pengalaman anda. Pikiran bawah sadar tidak dapat membedakan antara imajinasi dan kenyataan. Mungkin ungkapan, manusia adalah apa yang ia pikirkan, sepertinya sesuai dalam hal ini

4. Gunakan orang ketiga
ketika membayangkan hasil akhir yang akan anda capai, bayangkanlah diri anda seolah – olah dalam layar bioskop. Jangan lihat diri sendiri dari mata pikiran anda, hal itu akan melibatkan memori bukan imajinasi. Imajinasi adalah kunci utama dalam memprogram pikiran. Sangat disarankan dalam memprogam pikiran dengan menggunakan kata “kamu” sebagai pengganti kata “aku”. Hal ini sangat masuk akal karena pikiran manusia termasuk dalam aspek sosial. Ketika anda mengatakan “aku bahagia” mungkin dengan sadar atau tidak sadar anda menolak itu, tetapi jka anda mengatakan “kamu bahagia” pikiran anda menerima hal itu karena seolah – olah kata – kata itu berasal dari suatu sumber diluar anda, suatu pengamatan dari orang lain.

5. Abaikan masalah pusatkan pada solusi
ini adalah salah satu hal yang paling penting dalam memprogram pikiran. Pada dasarnya pikiran bawah sadar tidak dapat memproses gagasan negatif. Gagasan negatif hanya dapat diproses dalam pikiran sadar. Sebagai contoh anda mengatakan “aku tidak suka merokok” maka pikiran bawah sadar anda akan memproses bahwa anda suka merokok. Maka dalam kasus ini katakanlah pada diri anda sendiri, “aku suka paru – paru ku sehat”..

6. Pengulangan
pengulangan sangat penting dalam memprogram pikiran. Pengulangan gagasan sesering mungkin dapat mempercepat goal.
7. Buat gagasan sesederhana mungkin
jangan memprogram pikiran terlalu banyak. Fokuskanlah pada satu gagasan. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

8. Yakin dan percaya diri
yakin dan percaya diri berperan sangat besar dalam pemprosesan informasi yang dilakukan oleh pikiran. Yakin dan imajinas akan merangsang neural untuk bekerja lebih optimal.

Ok kalau begitu dari paper ini mungkin hanya segitu yang penulis bisa jelaskan
selamat memprogram ulang pikiran kalian sesuai kebutuhan,smoga bisa bantu kalian skalian biar lebih sukses lagi dan berkehidupan yg lebih baik.


Daftar Pustaka
http://radhi.wordpress.com/2010/05/08/kenapa-harus-kuliah/
http://www.andisakab.com/2011/08/memprogram-pikiran-dalam-mencapai.html
http://www.hardychen.com/2008/07/siapakah-yang-memprogram-anda/

0 comments:

Post a Comment